BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manuskrip-manuskrip kuno sebenarnya telah menulis tentang wanita yang
memakan obat supaya tidak hamil. Di Indonesia telah sejak lama para wanita
memilih “jamu” untuk mencegah kehamilan. Sayangnya jamu tradisional ini secara
ilmiah kedokteran belum banyak diselidiki dengan lebih mendalam.
Menjelang akhir abad 19, Beard dan zschokke mengemukakan bahwa pada
beberapa jenis binatang, ovulasi akan tidak terjadi bila korpus luteum
berkembang baik; dan pada tiga dasawarsa pertama abad ke 20 dilaporkan bahwa
ekstrak dari korpus luteum dapat mencegah ovulasi. Setelah diselidiki ternyata
korpus luteum mengandung hormon progesteron yang mampu menekan ovulasi. Pada
tahun1930-an Bickenbach dan messenbach menemukan bahwa bahan steroid seperti
progesteron, testosteron, dan estrogen dapat menghambat ovulasi.
Pelopor penelitian kontrasepsi Pil adalah Pincus, Rock, dan Carcia
(1956) dimana percobaan-percobaan klinik yang amat intensif dan seksama telah
dilakukan diPuerto Rico dengan hasil yang amat efektif dan memuaskan, semenjak
saat itu pemekai Pil KB tersebar diseluruh dunia. Pil kombinasi yang berisi
estrogen dan progesteron mulai dipasarkan tahun 1960, dan kemudian pada tahun
1963 Pil sequential mulai diperkenalkan pula. Sampai sekarang bermacam-macam
jenis Pil kontrasepsi telah beredar dipasaran.
Menurut Guttmacher (1970), karena sangat efektif kalau dimakan menurut
aturan pakai, maka kontrasepsi Pil adalah satu cara yang terbaik dalam usaha
kontrasepsi pada masa sekarang ini. Pendapat ini didasarkan pada hal-hal
berikut :
1.
Meningginya pemakaian kontrasepsi Pil segala usia
2.
Meningginya kepercayaan terhadap Pil
3.
Menurunnya takaran estrogen dan progesteron beserta rangkaiannya
4.
Meningginya daya penerimaan dan fasilitas pengadaan
5.
Meningginya efektivitas dan menurunnya efek samping
Jumlah akseptor
kontrasepsi Pil meningkat setiap tahun, baik dinegara-negara maju maupun
dinegara-negara berkembang. Diperkirakan bahwa lebih dari 25% wanita PUS
sekarang ini menggunakan kontrasepsi Pil secara kontinu
Program pembangunan
nasional, Keluarga Berencana (KB) mempunya arti krusial untuk mewujudkan
manusia Indonesia sejahtera, di samping pendidikan dan kesehatan. Namun,
kesadaran pentingnya kontrasepsi di Indonesia saat ini masih rendah. Padahal,
penggunaan kontrasepsi seperti pil KB, vasektomi, tubektomi, spiral atau
suntik, sangat penting untuk menunda kehamilan, menjarangkan serta mencegah
kehamilan.
Data Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2007 menyebutkan, penduduk
di Indonesia berjumlah sekitar 224,9 juta jiwa. Terbanyak keempat di dunia.
Tetapi, dari segi kualitas masih rendah. Terbukti dari jumlah pengangguran
yaitu 9,43 juta jiwa (versi Badan Pusat Statistik).
Kekhawatiran
ledakan penduduk pada tahun 2015 mendorong pemerintah membuat sejumlah
kebijakan penting mengenai program KB. Salah satunya, dengan kampanye global
Hari Kontrasepsi Dunia 2008 yang mengambil tema Your Life, Your Body, Your
Choice yang bertujuan untuk mengedukasi pasangan suami-istri dalam usia produktif
di seluruh dunia.
“Saat ini program
KB direvitalisasi dengan mengikutsertakan semua pihak, termasuk peran swasta
dan individu,“ ujar Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), Dr. Sugiri Sjarief.
Demi mendorong
penggunaan alat kontrasepsi, Bayer Schering Pharma mengeluarkan pil KB bernama
Yasmin. Pil Yasmin sendiri merupakan pil KB drospirenone yang mengandung anti
mineralokortikoid dan anti androgenik, sehingga dapat mengurangi gejala pre menstrual symptom (PMS), tidak
menaikkan berat badan dan mengurangi produksi minyak.
Produk Yasmin dapat
berfungsi untuk menurunkan berat badan karena adanya efek anti mineral liquid
yang tidak akan menahan cairan dalam tubuh. Dengan begitu, tidak membuat gemuk
dan memberi efek samping kepada pemakainya. Harganya pun juga relatif
terjangkau.
Selama ini, masalah
yang dihadapi para pengguna pil KB adalah efek samping pada masa adaptasi.
Selain itu juga penggunaan yang salah sehingga memunculkan efek yang tidak
menyenangkan dan sering dianggap kurang praktis karena harus diminum tiap hari.
Tak bisa dipungkiri
pil KB belum menjadi hal yang populer di Indonesia. Angka pemakainya belum
tinggi karena kesadaran ber-KB masih rendah. Hal ini terlihat dari data BKKBN
yang menunjukkan 61,4% pengguna metode kontrasepsi di Indonesia, sebanyak 31,6%
menggunakan suntik, memakai pil hanya 13,2%, spiral 4,8%, implant 2,8%, dan
kondom 1,3%.
Bayer sebelumnya
telah mendirikan Yasmin Club sebagai komunitas pengguna pil KB Yasmin sehingga
para pengguna dapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya dan mendorong
kepatuhan pengguna demi tercapainya efektivitas pil KB. Saat ini, konsumen pil
KB Yasmin di Indonesia berjumlah 10 ribu orang, dan 400 orang sudah bergabung
dalam Y Club.
“Kontrasepsi
merupakan kebutuhan wanita modern, yang lebih banyak berperan sebagai ibu rumah
tangga sekaligus wanita bekerja. Dengan demikian, pemilihan dan penggunaan pil
KB yang tepat perlu dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas,” ujar Public
Relations Manager Bayer Schering Pharma, Meiliza Chandra.
Hal senada
diungkapkan Guru Besar Ginekologi dan Obstetri Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Prof. Biran Affandi yang mengatakan bahwa kontrasepsi jadi pilihan
individu.
“Dalam hal
kontrasepsi, tingkat kehidupan yang berbeda akan memunculkan kebutuhan yang
berbeda pula,“ ujarnya.
Sebagai suatu
kebutuhan, kontrasepsi terkait dengan kebutuhan fisik dan sosial. Sebagai
kebutuhan fisik, kontrasepsi berperan dalam reproduksi, yaitu untuk menunda
kehamilan, menjarangkan serta mencegah kehamilan. Sementara sebagai kebutuhan
sosial, kontrasepsi berkaitan dengan upaya mewujudkan program pembangunan suatu
negara.
Pengguna
pil KB dari awal tahun hingga April 2008 berjumlah 39.212 orang. Sedangkan
jumlah pengguna KB suntik adalah 44.889 orang. Jumlah tersebut meningkat pada
tahun ini. Angka pengguna pil KB mencapai 43.385 dan KB suntik jumlahnya
52.763.
Jumlah
ini berbanding terbalik dengan pengguna KB jangka panjang yang mengalami
penurunan. Dari Januari hingga April 2008, pengguna IUD berjumlah 2.639 dan pada
tahun ini mengalami penurunan menjadi 2.337. Pengguna implan juga menurun dari
5.250 orang pada April 2008 menjadi 5.221 orang pada tahun ini.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi
merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.
Daya guna sauatu kontrasepsi diukur dengan rumus pearl yang diajukan
pada tahun1930-an. Menurut rumus ini tingkat kehamilan (pregnancy rate =
kehamilan per 100 tahun wanita) ialah 1200 X jumlah kehamilan/jumlah siklus
seluruhnya. Asumsi yang dipakai oleh pearl ialah bahwa setiap akseptor
mempunyai kesuburan yang homogen, sehingga 100 akseptor yang diobservasi selama
2 tahun, atau sama dengan 50 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun, atau
sama dengan 200 akseptor selama 6 bulan.
Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik.
Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai
dengan tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian
adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada keadaan sehari-hari
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ketidakhati-hatian, tidak taat asas,
motivasi, keadaan sosial ekonomi budaya, pendidikan dll. Daya guna demografik
menunjukan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran.
Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal.
Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murah,
estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan efek
sampingan minimal.
Pada pembahasan makalah ini sedikit banyak
diuraikan cara kontrasepsi sebagai usaha medik dalam keluarga berencana. Cara
kontrasepsi yang dibahas adalah kontrasepsi Pil
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFENISI
·
pil KB terbuat dari
hormon sintetis. Pil KB berisi estrogen dan ada yang progesterone.
Pil
kontrasepsi adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi
dalam bentuk pil.
B.
CARA PENGGUNAAN PIL KB
1.
Siklus
21 hari. Diminum hari ke-1 atau hari ke-5 dari siklus
haid. Secara berturut-turut sampai habis setiap malam. Kemudian istirahat minum
pil selama 7 hari. Setelah itu dimulai lagi dengan bungkus yang baru. Jika
cocok, pil KB bisa dikonsumsi rutin setiap hari.
2.
Siklus
28 hari. Diminum setiap hari selama 28 hari. Untuk
7 pil pertama sebenarnya tidak mengandung hormon. Hanya untuk meyakinkan
sipengguna mengkonsumsi secara teratur. Bila lupa meminumnya pada malam hari,
minumlah segera keesokan paginya. Pada malamnya minumlah seperti biasa.
C.DASAR
FISIOLOGIS
Preparat
kontraspsi oral dari estrogen dan progesteron sintetik menyekat stimulasi
ovarium dengan mencegah pelepasan FSH dari kelenjar hipofisis anterior. Pada
keadaan tidak adanya FSH folikel tidak matang dan ovulasi tidak terjadi.
Progestin (bentuk sintetik progesteron) menekan gelombang Luteinizing Hormon,
mencegah ovulasi dan juga mengubah mukus
servikal sehingga tidak dapat dipenitrasi oleh sperma.
D. JENIS-JENIS PIL
Tausk
(1975) membagi macam-macam kontrasepsi menjadi :
1.
Pil kombinasi, adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron
(progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada 0,05 mg, 0,08 mg, dan 0,1 mg
pertablet. Diminum setiap hari selama 3 minggu diikuti dengan 1 minggu tanpa
pil atau placebo pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya perdarahan surut.
2.
Pil sekuensial, adalah pil kontrasepsi yang cara pemberiannya pada 2 minggu
pertama hanya diberikan estrogen saja , dilanjutkan dengan pil kombinasi selama
1 minggu lalu 1 minggu berikutnya tidak makan pil apapun sehingga pada akhir
minggu ke-4 terjadi perdarahan haid (widhrawl bleeding).
3.
Pil normofasik, adalah pil kontrasepsi yang kerjanya berada diantara cara kerja
pil kombinasi dan pil sekuensial dimana selama 7 hari pertama hanya diberi pil
yang berisi estrogen saja kemudian disusul pemberian estrogen dan progesteron
selama 15 hari.
4.
Pil trifasik, adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah yang diminum dalam 3
fase siklus haid dalam dosis yang berbeda-beda yang untuk setiap fase berbeda
warnanya.
a. 6 tablet warna coklat berisi
levenorgestel 50 mikrogram dan etinil estradiol 30 mikrogram
b. 5 tablet warna putih berisi
levonorgestel 75 mikrogram dan etinil estradiol 40 mikrogram
c. 10 tablet warna kuning berisi
levonorgestel 125 mikrogram dan etinil estradiol 30 mikrogram
Pil ini diminum pada hari ke 5 haid setiap hari sebaiknya setelah makan
malam atau sebelum tidur malam
5.
Pil mini (low dose continuous progesteron), adalah pil kontrasepsi yang hanya
terdiri atas progesteron saja dalam dosis yang rendah (0,5 mg atau kurang) dan
diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
6.
Pil pagi (after morning pills), disebut juga kontrasepsi pasca coitus adalah
pil berisi estrogen dosis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan
coitus pada malam harinya.
E.
CARA PEMAKAIAN PIL
1.
Bilamana mulai
makan pil KB
a.
Pasca persalinan
(post partum)
·
Mulai makan pil KB
30 – 40 hari pasca persalinan
·
Pakai cara lain
dulu (kondom), baru setelah haid datang makan pil KB
·
Diberikan induksi
haid, setelah terjadinya withdrawl bleeding, barulah mulai makan pil KB
b.
Pasca keguguran
(post abortum)
·
Langsung makan pil
KB
·
1 – 2 minggu post
abortum
·
setelah haid
pertama post abortum
c.
Pada tukar (ganti)
jenis pil KB
d.
Pada waktu interval
2.
Bagaimana cara
memulai makan pil KB
a.
untuk pil KB yang
berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan pil pada hari ke-5 siklus haid lalu
setiap hari 1 tablet diikuti tidak makan pil selama 6-7 hari
b.
untuk yang berisi
28 tablet mulai makan pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet setiap
hari terus menerus.
3.
Bagaimana memilih
pil KB yang sesuai
Dengan mengenali 3 tipe pada wanita dan mengetahui isi pil KB yang
diberikan. Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe utama wanita :
·
Estrogenik, adalah
wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian estrogen, mereka
peka terhadap estrogen.
·
Balanced, adalah
wanita-wanita yang bersifat seimbang antara estrogenik dan progestogenik
·
Progestogenik,
adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian progesteron,
mereka peka terhadap progesterone.
Untuk mengenalinya dengan menanyakan pola haidnya
memperhatikan bentuk fisik dan vital statistik tubuhnya dan melihat reaksi
terhadap terapi hormonalnya yang lalu.
F. CARA KERJA PIL
·
Estrogen
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi
ovulasi, perjalanan sel telur atau implantasi. Disamping itu penambahan
estrogen dalam pil kombinasi bertujuan untuk menjamin belangsungnya siklus haid
dan mengurangi insidens breakthrough bleeding.
Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan
selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidak selalu dihambat oleh pil
kombinasi yang mengandung estrogen 50 mikrogram atau kurang. Kalaupun daya
preparat ini tinggi, itu adalah pengaruh progesteron disamping estrogen.
Implantasi ovum yang telah dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi
seperti pada after morning pills yang diberikan pada pertengahan siklus haid
karena akan menimbulkan efek anti progesteron, sehingga terjadi pertumbuhan
endometrium yang menghambat implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan
pemberian estrogen pasca konsepsi.
Estradiol yang dipakai dalam pil kombinasi adalah etinil estradiol atau
mestranol (etinil estradiol – 3 – metil eter)
·
Progesteron
Fungsi progesteron adalah menyebabkan endometrium untuk implantasi dan
mempertahankan kehamilan. Namun dalam dosis tertentu yang diatur baik,
progesteron mempunyai khasiat kontrasepsi anatara lain :
1.
lendir serviks
mengalami perubahan menjadi lebih pekat (servical prop), sehingga penetrasi dan
transportasi sperma selanjutnya lebih sulit
2.
kapasitasi sperma
dihambat oleh progestron. Kapasitasi diperlukan oleh sperma untuk membuahi sel
telur dan menembus rintangan disekeliling ovum
3.
jika progesteron
diberikan sebelum konsepsi maka perjalanan ovum dalam tuba akan terhambat
4.
implantasi dihambat
sebelum ovulasi. Walaupun ovulasi dapat terjadi, produksi progesteron dari
korpus luteum akan berkurang, sehingga implantasi dihambat
5.
penghambatan
ovulasi melalui fungsi hipothalamus- hipofisis – ovarium
G.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi
Utama :
·
Kehamilan;
diketahui atau diduga
·
Tromboplebitis
(riwayat atau masih diderita)
·
Gangguan
tromboemboli (riwayat atau masih diderita)
·
Stroke (riwayat
atau masih diderita)
·
Penyakit
cerebrovaskuler (riwayat atau masih diderita)
·
Oklusi koroner atau
serangan jantung (riwayat atau masih diderita)
·
Kerusakan hati,
gangguan fungsi hati atau hepatitis akut
·
Tumor hati jinak
atau ganas (riwayat atau masih diderita)
·
Neoplasia estrogen
dependent (riwayat atau amsih diderita)
·
Perdarahan genital
abnormal yang tidak terdiagnosa
·
Karsinoma sistem
reproduksi (riwayat atau masih diderita)
·
Migrain kepala
klasik (dengan aura)
Kontraindikasi
Relatif :
Berikan
peringatan atau konsultasi ekstra serta buat keputusan yang bersifat individual
terhadap wanita dengankondisi seperti ini :
·
Berusia lebih 35
tahun dan merokok
·
Hipertensi TD ³ 140/90 mmHg
·
DM
·
Asma
·
Penyakit jantung
(riwayat atau masih diderita)
·
Penyakit ginjal
(riwayat atau masih diderita)
·
Penyakit kandung
empedu (riwayat atau masih diderita)
·
Lupus eritomatosus
·
Depresi (riwayat
atau masih diderita)
·
Tindakan bedah
tertentu dan membutuhkan immobilitas yang lama
·
Usia lebih 50 tahun
·
Karsinoma payudara
diketahui/diduga
H.
EFEK DARI PIL KB
Efek jangka pendek
Sakit kepala, perubahan emosi, dan pendarahan. Pendarahan terjadi akibat kekurangan estrogen pada pertengahan pertama siklus dan kekurangan progesterone dipertengahan kedua siklus. Pendarahan bisa berhenti sendiri. Jika pendarahan terus berlanjut, hubungi dokter. Biasanya anda diminta memakai pil KB merk lain. Efek samping pil KB yang menyenangkan adalah menstruasi lebih cepat selesai, nyeri haid berkurang, dan mengurangi kram. Mencegah anemia dan ovarian cysts.
Sakit kepala, perubahan emosi, dan pendarahan. Pendarahan terjadi akibat kekurangan estrogen pada pertengahan pertama siklus dan kekurangan progesterone dipertengahan kedua siklus. Pendarahan bisa berhenti sendiri. Jika pendarahan terus berlanjut, hubungi dokter. Biasanya anda diminta memakai pil KB merk lain. Efek samping pil KB yang menyenangkan adalah menstruasi lebih cepat selesai, nyeri haid berkurang, dan mengurangi kram. Mencegah anemia dan ovarian cysts.
Efek jangka panjang
1.
Menyebabkan
terjadinya pulmonary embolism dan serangan jantung atau stroke, khususnya bagi
wanita yang mempunyai gangguan sistem peredaran darah.
2.
Menambah
migraen, bagi yang sering migraen.
3.
Mempercepat
tumbuhnya tumor, seiring bertambahnya hormon. Namun pil KB dapat
menurunkan sampai 50% resiko terjadinya cancer ovarium dan endometrium.
4.
Menambah besarnya
ukuran payudara dan berkurangnya produksi air susu, tapi tidak mengurangi
kualitas ASI.
5.
Menyebabkan
meningkatnya tumor liver.
6.
Merubah dosis
insulin, bagi yang menderita diabetes.
7.
Mengubah hasil tes
kandungan glukosa darah.
8.
Menyebabkan
depresi, cepat marah dan cepat lelah.
9.
Menambah gemuk
10.
Menimbulkan
bercak-bercak hitam di wajah
I.
PIL YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Pil oral kombinasi : mengandung estrogen dan progestin.
2. Pil mini : hanya mengandung progestin.
1. Pil oral kombinasi : mengandung estrogen dan progestin.
2. Pil mini : hanya mengandung progestin.
Pil Oral Kombinasi
__________________
__________________
Estrogen dalam pil
oral kombinasi : etinil estradiol dan mestranol. Dosis etinil estradiol 30-35
mcq.Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah
kehamilan.
Progestin dalam pil
oral kombinasi : noretindron , etindiol diasetat , linestrenol, noretinodel ,
norgestrel , levonogestrel, desogestrel
dan gestoden
Pil oral kombinasi
mempunyai 2 kemasan :
1. Kemasan 28 hari
7 pil (digunakan
selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita.
Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien
untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.
2. Kemasan 21 hari
Seluruh pil dalam
kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1
kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid
selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari
ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak.
Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin
ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal
walaupun haid tidak terjadi.
Mekanisme kerja pil
oral kontrasepsi :
- Menghambat ovulasi
- Membuat endometrium menjadi media tidak baik untuk implantasi.
- Lendir serviks menjadi kental.
- Menekan perkembangan telur yang telah diibuahi.
- Memperlambat transportasi ovum.
- Menghambat ovulasi
- Membuat endometrium menjadi media tidak baik untuk implantasi.
- Lendir serviks menjadi kental.
- Menekan perkembangan telur yang telah diibuahi.
- Memperlambat transportasi ovum.
Kontra indikasi
absolut pil oral kombinasi :
1. Tromboplebitis atau tromboemboli.
2. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
3. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
4. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
5. Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
6. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
7. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
8. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
9. Diketahui atau diduga hamil.
10. Gangguan fungsi hati.
11. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
1. Tromboplebitis atau tromboemboli.
2. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
3. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
4. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
5. Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
6. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
7. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
8. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
9. Diketahui atau diduga hamil.
10. Gangguan fungsi hati.
11. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
Kontra indikasi
relatif pil oral kombinasi :
1. Sakit kepala (migrain).
2. Disfungsi jantung atau ginjal.
3. Diabetes gestasional atau pre diabetes.
4. Hipertensi.
5. Depresi.
6. Varises.
7. Umur lebih 35 tahun, perokok berat
8. Fase akut mononukleosis.
9. Penyakit sickle cell.
10. Asma.
11. Kolestasis selama kehamilan.
12. Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.
13. Riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang
fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun.
14. Kolitis ulseratif.
1. Sakit kepala (migrain).
2. Disfungsi jantung atau ginjal.
3. Diabetes gestasional atau pre diabetes.
4. Hipertensi.
5. Depresi.
6. Varises.
7. Umur lebih 35 tahun, perokok berat
8. Fase akut mononukleosis.
9. Penyakit sickle cell.
10. Asma.
11. Kolestasis selama kehamilan.
12. Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.
13. Riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang
fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun.
14. Kolitis ulseratif.
Keuntungan pil oral
kombinasi :
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Mudah digunakan.
5. Mudah dihentikan setiap saat.
6. Mengurangi perdarahan saat haid.
7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
9. Mengurangi insidens kista ovarium.
10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
11. Mengurangi karsinoma endometrium.
12. Mengurangi infeksi radang panggul.
13. Mengurangi osteoporosis.
14. Mengurangi rheumatoid artritis.
15. Mengurangi kehamilan ektopik.
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Mudah digunakan.
5. Mudah dihentikan setiap saat.
6. Mengurangi perdarahan saat haid.
7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
9. Mengurangi insidens kista ovarium.
10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
11. Mengurangi karsinoma endometrium.
12. Mengurangi infeksi radang panggul.
13. Mengurangi osteoporosis.
14. Mengurangi rheumatoid artritis.
15. Mengurangi kehamilan ektopik.
Kerugian pil oral
kombinasi :
1. Mahal
2. Penggunaan pil harus :
a. Minum pil setiap hari.
b. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
3. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
4. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
6. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
a. Amenorea, mual.
b. Rasa tidak enak di payudara
c. Sakit kepala.
d. Mengurangi ASI.
e. Berat badan meningkat.
f. Jerawat.
g. Perubahan mood.
h. Pusing.
i. Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun
bisa berbahaya khususnya buat perokok.
1. Mahal
2. Penggunaan pil harus :
a. Minum pil setiap hari.
b. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
3. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
4. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
6. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
a. Amenorea, mual.
b. Rasa tidak enak di payudara
c. Sakit kepala.
d. Mengurangi ASI.
e. Berat badan meningkat.
f. Jerawat.
g. Perubahan mood.
h. Pusing.
i. Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun
bisa berbahaya khususnya buat perokok.
Cara minum pil oral
kombinasi pada pasien postpartum yang tidak menyusui :
1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan
seksual, lebih baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun
sementara gunakan metode barier.
1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan
seksual, lebih baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun
sementara gunakan metode barier.
Cara minum pil oral
kombinasi pada pasien postpartum yang menyusui :
1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara
penyusuan tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
- Kondom atau metode barier lain.
- Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
- Alat dalam rahim.
- Kontrasepsi mantap.
- Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis rendah
tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau
telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum
mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase
diminum pada hari pertama dari siklus haid.
5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan
tidak berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari.
6. Jika ada rasa mual, pening atau sakit kepala karena tubuh sedang
menyesuaikan diri dengan pil tersebut, biasanya perasaan tidak enak akan
menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil, cobalah minum pil saat
hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak menetap,
silahkan kembali ke klinik.
7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila
paket 21 pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari
paket baru.
8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik
untuk memeriksa kehamilan.
12. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering putus minum pil, sebaiknya pasien
dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lain.
13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar.
1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara
penyusuan tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
- Kondom atau metode barier lain.
- Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
- Alat dalam rahim.
- Kontrasepsi mantap.
- Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis rendah
tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau
telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum
mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase
diminum pada hari pertama dari siklus haid.
5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan
tidak berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari.
6. Jika ada rasa mual, pening atau sakit kepala karena tubuh sedang
menyesuaikan diri dengan pil tersebut, biasanya perasaan tidak enak akan
menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil, cobalah minum pil saat
hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak menetap,
silahkan kembali ke klinik.
7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila
paket 21 pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari
paket baru.
8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik
untuk memeriksa kehamilan.
12. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering putus minum pil, sebaiknya pasien
dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lain.
13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar.
Pil Mini
________
________
Pil mini
kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Dosis progestin dalam pil mini lebih
rendah daripada pil kombinasi Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau
kurang. Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang
sama selama siklus haid bahkan selama haid.
Keuntungan pil mini
:
- Sangat efektif apabila digunakan secara benar.
- Tidak mempengaruhi air susu ibu.
- Nyaman, mudah digunakan.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Sangat efektif apabila digunakan secara benar.
- Tidak mempengaruhi air susu ibu.
- Nyaman, mudah digunakan.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
Kerugian pil mini :
- Mahal
- Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
- “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak teratur.
- Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
- Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau penurunan
berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat,
hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka)
sangat jarang.
- Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin
akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
- Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.
- Mahal
- Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
- “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak teratur.
- Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
- Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau penurunan
berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat,
hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka)
sangat jarang.
- Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin
akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
- Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.
Kontraindikasi pil
mini :
1. Wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Ada riwayat kehamilan ektopik.
3. Diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan
positif.
4. Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara.
5. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).
6. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas.
1. Wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Ada riwayat kehamilan ektopik.
3. Diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan
positif.
4. Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara.
5. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).
6. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas.
Mekanisme kerja pil
mini :
1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
2. Mencegah ovulasi (15-40 %).
3. Mengubah motilitas tuba.
4. Perubahan pada endometrium sehingga lebih sulit terjadi implantasi ovum yang
telah dibuahi.
1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
2. Mencegah ovulasi (15-40 %).
3. Mengubah motilitas tuba.
4. Perubahan pada endometrium sehingga lebih sulit terjadi implantasi ovum yang
telah dibuahi.
Cara minum pil mini
:
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertamaatau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya
menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam)
sampai habis 1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama :
- Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum
pil segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.
- Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
- Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap
minum pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan
pertama. Atau bila mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka
konsul ke dokter.
5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini
- Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk
AIDS.
- Klien lupa minum pil.
- Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertamaatau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya
menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam)
sampai habis 1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama :
- Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum
pil segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.
- Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
- Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap
minum pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan
pertama. Atau bila mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka
konsul ke dokter.
5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini
- Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk
AIDS.
- Klien lupa minum pil.
- Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.
Contoh pil mini :
- Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.
- Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
- Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
- Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
- Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.
- Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.
- Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
- Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
- Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
- Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.
ASUHAN KEPERAWATAN
PIL KB
A.
PENGKAJIAN
1.
Biodata klien
2.
Alasan memilih pil
sebagai kontrasepsi
3.
jangka waktu berapa
lama
4.
jenis pil yang di
pilih
5.
Pengalaman
penggunaan kontrasepsi
B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Cemas berhubungan dengan koping
individu tidak efektif
Risiko pemenuhan nutrisi berlebihan
berhubungan dengan peningkatan nafsu makan
Risiko gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit berlebih berhubungan dengan retensi Na dan air
Risiko hipertensi berhubungan dengan
retensi Na dan air oleh tubulus distal
C.
RENCANA KEPERAWATAN
1.Cemas
berhubungan dengan koping individu tidak efektif
tujuan:
Mengurangi kecemasan
intervensi:
a. Dorong klien untuk mengekspresikan masalah dan rasa khawatir
b. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan anxietas
c. Ajarkan strategi penatalaksanaan stress
rasional: a. Komunikasi terbuka,
membantu mengembangkan hubungan saling percaya sehingga mengurangi stress dan
anxietas
b. Stressor
diidentifikasi sebelum dapat diselesaikan
c. penurunan anxietas menurunkan
sekresi asam klorida
2.
Risiko pemenuhan nutrisi berlebihan berhubungan dengan peningkatan nafsu makan
tujuan:
Mempertahankan intake nutrisi sesuai kebutuhan (tetap adekuat)
intervensi:
Anjurkan klien makan sesuai porsi dan kebutuhan
Anjurkan klien untuk menggunakan pola makan sesuai
dengan interval yang teratur
rasional:
Membatasi diri dari intake yang berlebih
Untuk mempertahankan asupan nutrisi tetap adekuat
sesuai dengan kebutuhan tubuh
3.
Risiko gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit berlebih berhubungan dengan retensi Na dan
air
tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit
intervensi: Pertahankan pencatatan volume masuk dan
keluar kumulatif keseimbangan cairan
Catat seri BB, bandingkan dengan pemasukan dan
pengeluaran
Pertahankan distensi abdomen sehubungan dengan
penurunan bising usus, perubahan
konsistensi feses, keluhan konstipasi
Awasi tanda-tanda vital
rasional: a, Pada kebanyakan kasus, jumlah aliran
harus sama atau lebih dari jumlah yang dimasukkan, keseimbangan positif
menunjukkan kebutuhan lebih lanjut
b, Seri BB adalah indikator akurat status volume
cairan. Keseimbangan cairan positif dengan peningkatan BB menunjukkan retensi
cairan
c,
Distensi abdomen/konstipasi dapat mempengaruhi kelanjutan cairan
4. Risiko hipertensi berhubungan dengan retensi Na dan
air oleh tubulus distal
tujuan: Tanda-tanda vital dalam keadaan normal
(rata-rata)
intervensi:Ukur tekanan darah, catat adanya fluktuasi
Pantau frekuensi jantung dan iramanya
Pantau suhu tubuh, berikan suhu lingkungan yang nyaman
Catat masukan dan haluaran
E.
EVALUSI
1.
perhatikan masalah
apa yang terjadi pada pengguna pil
2.
pantau sejauh mana
kenyamanan penggunaan pil
3.
ajarkan tata cara
penggunaan pil yang baik & benar
F.
HEALT EDUCATION
Catatan-catatan
untuk pemakaian Pil KB
o
Makanlah Pil pada waktu yang sama setiap hari
(sore atau malam)
o
Setiap hari dilakukan kontrol apakah Pil
kemarin sudah dimakan
o
Jika anda lupa, makanlah 2 Pil pada sore hari
o
Jika anda lupa 2 Pil, makanlah 2 Pil hari ini
dan 2 Pil lagi keesokan harinya
o
Jika lupa makan 3 Pil, tunggulah selama 7 hari
setelah hari makan Pil terakhir, kemudian mulailah makan Pil KB dari bungkus
yang baru. Dalam jangkan waktu 1 minggu tidak makan Pil tadi pakailah cara
kontrasepsi lain untuk melindungi diri anda dari kehamilan.
o
Jika anda lupa lebih dari 3 Pil, kemungkinan
kegagalan (hamil) menjadi lebih besar
o
Anggaplah selalu bahwa bungkus pertama kurang
aman
o
Jika terdapat bercak perdarahan (spotting),
makanlah 2 Pil (dosis ganda) setiap hari selama 5 hari. Pil untuk penggandaan
ini hendaknya diambil dari bungkus lain, supaya tidak mengganggu jadwal
keteraturan memakan Pil
o
Jika dengan cara ini perdarahan tidak berhenti,
segeralah berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
o
Withdrawal bleeding (haid), terjadi hari ketiga
dan keempat setelah Pil kombinasi habis
o
Jika selama memakan Pil kontrasepsi timbul
keluhan seperti kejang-kejang pada tungkai bawah, sakit kepala hebat, gangguan
penglihatan (visus), atau rasa nyeri/ sakit dada, maka segeralah konsultasi
dengan petugas kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner
& Suddarth ; 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC
Mochtar,
Rustam ; 1998, Sinopsis Obstetri, Edisi 2, Jakarta : EGC
Varney,
Helen; 2002, Buku Saku Bidan, Jakarta : EGC
Wiknjosastro,
Hanifa ; 1997, Ilmu Kebidanan, Edisi ketiga, Jakarta : Yayasan bina
pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar