Jumat, 17 Februari 2012

asuhan keperawatan keluarga berencana


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Manuskrip-manuskrip kuno sebenarnya telah menulis tentang wanita yang memakan obat supaya tidak hamil. Di Indonesia telah sejak lama para wanita memilih “jamu” untuk mencegah kehamilan. Sayangnya jamu tradisional ini secara ilmiah kedokteran belum banyak diselidiki dengan lebih mendalam.
Menjelang akhir abad 19, Beard dan zschokke mengemukakan bahwa pada beberapa jenis binatang, ovulasi akan tidak terjadi bila korpus luteum berkembang baik; dan pada tiga dasawarsa pertama abad ke 20 dilaporkan bahwa ekstrak dari korpus luteum dapat mencegah ovulasi. Setelah diselidiki ternyata korpus luteum mengandung hormon progesteron yang mampu menekan ovulasi. Pada tahun1930-an Bickenbach dan messenbach menemukan bahwa bahan steroid seperti progesteron, testosteron, dan estrogen dapat menghambat ovulasi.
Pelopor penelitian kontrasepsi Pil adalah Pincus, Rock, dan Carcia (1956) dimana percobaan-percobaan klinik yang amat intensif dan seksama telah dilakukan diPuerto Rico dengan hasil yang amat efektif dan memuaskan, semenjak saat itu pemekai Pil KB tersebar diseluruh dunia. Pil kombinasi yang berisi estrogen dan progesteron mulai dipasarkan tahun 1960, dan kemudian pada tahun 1963 Pil sequential mulai diperkenalkan pula. Sampai sekarang bermacam-macam jenis Pil kontrasepsi telah beredar dipasaran.
Menurut Guttmacher (1970), karena sangat efektif kalau dimakan menurut aturan pakai, maka kontrasepsi Pil adalah satu cara yang terbaik dalam usaha kontrasepsi pada masa sekarang ini. Pendapat ini didasarkan pada hal-hal berikut :
1. Meningginya pemakaian kontrasepsi Pil segala usia
2. Meningginya kepercayaan terhadap Pil
3. Menurunnya takaran estrogen dan progesteron beserta rangkaiannya
4. Meningginya daya penerimaan dan fasilitas pengadaan
5. Meningginya efektivitas dan menurunnya efek samping
Jumlah akseptor kontrasepsi Pil meningkat setiap tahun, baik dinegara-negara maju maupun dinegara-negara berkembang. Diperkirakan bahwa lebih dari 25% wanita PUS sekarang ini menggunakan kontrasepsi Pil secara kontinu     
Program pembangunan nasional, Keluarga Berencana (KB) mempunya arti krusial untuk mewujudkan manusia Indonesia sejahtera, di samping pendidikan dan kesehatan. Namun, kesadaran pentingnya kontrasepsi di Indonesia saat ini masih rendah. Padahal, penggunaan kontrasepsi seperti pil KB, vasektomi, tubektomi, spiral atau suntik, sangat penting untuk menunda kehamilan, menjarangkan serta mencegah kehamilan.
Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2007 menyebutkan, penduduk di Indonesia berjumlah sekitar 224,9 juta jiwa. Terbanyak keempat di dunia. Tetapi, dari segi kualitas masih rendah. Terbukti dari jumlah pengangguran yaitu 9,43 juta jiwa (versi Badan Pusat Statistik).
Kekhawatiran ledakan penduduk pada tahun 2015 mendorong pemerintah membuat sejumlah kebijakan penting mengenai program KB. Salah satunya, dengan kampanye global Hari Kontrasepsi Dunia 2008 yang mengambil tema Your Life, Your Body, Your Choice yang bertujuan untuk mengedukasi pasangan suami-istri dalam usia produktif di seluruh dunia.
“Saat ini program KB direvitalisasi dengan mengikutsertakan semua pihak, termasuk peran swasta dan individu,“ ujar Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Sugiri Sjarief.
Demi mendorong penggunaan alat kontrasepsi, Bayer Schering Pharma mengeluarkan pil KB bernama Yasmin. Pil Yasmin sendiri merupakan pil KB drospirenone yang mengandung anti mineralokortikoid dan anti androgenik, sehingga dapat mengurangi gejala pre menstrual symptom (PMS), tidak menaikkan berat badan dan mengurangi produksi minyak.
Produk Yasmin dapat berfungsi untuk menurunkan berat badan karena adanya efek anti mineral liquid yang tidak akan menahan cairan dalam tubuh. Dengan begitu, tidak membuat gemuk dan memberi efek samping kepada pemakainya. Harganya pun juga relatif terjangkau.
Selama ini, masalah yang dihadapi para pengguna pil KB adalah efek samping pada masa adaptasi. Selain itu juga penggunaan yang salah sehingga memunculkan efek yang tidak menyenangkan dan sering dianggap kurang praktis karena harus diminum tiap hari.
Tak bisa dipungkiri pil KB belum menjadi hal yang populer di Indonesia. Angka pemakainya belum tinggi karena kesadaran ber-KB masih rendah. Hal ini terlihat dari data BKKBN yang menunjukkan 61,4% pengguna metode kontrasepsi di Indonesia, sebanyak 31,6% menggunakan suntik, memakai pil hanya 13,2%, spiral 4,8%, implant 2,8%, dan kondom 1,3%.
Bayer sebelumnya telah mendirikan Yasmin Club sebagai komunitas pengguna pil KB Yasmin sehingga para pengguna dapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya dan mendorong kepatuhan pengguna demi tercapainya efektivitas pil KB. Saat ini, konsumen pil KB Yasmin di Indonesia berjumlah 10 ribu orang, dan 400 orang sudah bergabung dalam Y Club.
“Kontrasepsi merupakan kebutuhan wanita modern, yang lebih banyak berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita bekerja. Dengan demikian, pemilihan dan penggunaan pil KB yang tepat perlu dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas,” ujar Public Relations Manager Bayer Schering Pharma, Meiliza Chandra.
Hal senada diungkapkan Guru Besar Ginekologi dan Obstetri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Biran Affandi yang mengatakan bahwa kontrasepsi jadi pilihan individu.
“Dalam hal kontrasepsi, tingkat kehidupan yang berbeda akan memunculkan kebutuhan yang berbeda pula,“ ujarnya.
Sebagai suatu kebutuhan, kontrasepsi terkait dengan kebutuhan fisik dan sosial. Sebagai kebutuhan fisik, kontrasepsi berperan dalam reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan, menjarangkan serta mencegah kehamilan. Sementara sebagai kebutuhan sosial, kontrasepsi berkaitan dengan upaya mewujudkan program pembangunan suatu negara.
Pengguna pil KB dari awal tahun hingga April 2008 berjumlah 39.212 orang. Sedangkan jumlah pengguna KB suntik adalah 44.889 orang. Jumlah tersebut meningkat pada tahun ini. Angka pengguna pil KB mencapai 43.385 dan KB suntik jumlahnya 52.763.
Jumlah ini berbanding terbalik dengan pengguna KB jangka panjang yang mengalami penurunan. Dari Januari hingga April 2008, pengguna IUD berjumlah 2.639 dan pada tahun ini mengalami penurunan menjadi 2.337. Pengguna implan juga menurun dari 5.250 orang pada April 2008 menjadi 5.221 orang pada tahun ini.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.
Daya guna sauatu kontrasepsi diukur dengan rumus pearl yang diajukan pada tahun1930-an. Menurut rumus ini tingkat kehamilan (pregnancy rate = kehamilan per 100 tahun wanita) ialah 1200 X jumlah kehamilan/jumlah siklus seluruhnya. Asumsi yang dipakai oleh pearl ialah bahwa setiap akseptor mempunyai kesuburan yang homogen, sehingga 100 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun, atau sama dengan 50 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun, atau sama dengan 200 akseptor selama 6 bulan.
Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik. Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai dengan tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada keadaan sehari-hari yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ketidakhati-hatian, tidak taat asas, motivasi, keadaan sosial ekonomi budaya, pendidikan dll. Daya guna demografik menunjukan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran.
Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal. Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan efek sampingan minimal.
Pada pembahasan makalah ini sedikit banyak diuraikan cara kontrasepsi sebagai usaha medik dalam keluarga berencana. Cara kontrasepsi yang dibahas adalah kontrasepsi Pil











BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
·         pil KB terbuat dari hormon sintetis. Pil KB berisi estrogen dan ada yang progesterone.
Pil kontrasepsi adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk pil.
B. CARA PENGGUNAAN PIL KB
1.    Siklus 21 hari. Diminum hari ke-1 atau hari ke-5 dari siklus haid. Secara berturut-turut sampai habis setiap malam. Kemudian istirahat minum pil selama 7 hari. Setelah itu dimulai lagi dengan bungkus yang baru. Jika cocok, pil KB bisa dikonsumsi  rutin setiap hari.
2.    Siklus 28 hari. Diminum setiap hari selama 28 hari. Untuk 7 pil  pertama sebenarnya tidak mengandung hormon. Hanya untuk meyakinkan sipengguna mengkonsumsi secara teratur. Bila lupa meminumnya pada malam hari, minumlah segera keesokan paginya. Pada malamnya minumlah seperti biasa.
C.DASAR FISIOLOGIS
            Preparat kontraspsi oral dari estrogen dan progesteron sintetik menyekat stimulasi ovarium dengan mencegah pelepasan FSH dari kelenjar hipofisis anterior. Pada keadaan tidak adanya FSH folikel tidak matang dan ovulasi tidak terjadi. Progestin (bentuk sintetik progesteron) menekan gelombang Luteinizing Hormon, mencegah ovulasi  dan juga mengubah mukus servikal sehingga tidak dapat dipenitrasi oleh sperma.
D. JENIS-JENIS PIL
Tausk (1975) membagi macam-macam kontrasepsi menjadi :
1. Pil kombinasi, adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron (progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada 0,05 mg, 0,08 mg, dan 0,1 mg pertablet. Diminum setiap hari selama 3 minggu diikuti dengan 1 minggu tanpa pil atau placebo pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya perdarahan surut.
2. Pil sekuensial, adalah pil kontrasepsi yang cara pemberiannya pada 2 minggu pertama hanya diberikan estrogen saja , dilanjutkan dengan pil kombinasi selama 1 minggu lalu 1 minggu berikutnya tidak makan pil apapun sehingga pada akhir minggu ke-4 terjadi perdarahan haid (widhrawl bleeding).
3. Pil normofasik, adalah pil kontrasepsi yang kerjanya berada diantara cara kerja pil kombinasi dan pil sekuensial dimana selama 7 hari pertama hanya diberi pil yang berisi estrogen saja kemudian disusul pemberian estrogen dan progesteron selama 15 hari.
4. Pil trifasik, adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah yang diminum dalam 3 fase siklus haid dalam dosis yang berbeda-beda yang untuk setiap fase berbeda warnanya.
      a. 6 tablet warna coklat berisi levenorgestel 50 mikrogram dan etinil estradiol 30 mikrogram
      b. 5 tablet warna putih berisi levonorgestel 75 mikrogram dan etinil estradiol 40 mikrogram
      c. 10 tablet warna kuning berisi levonorgestel 125 mikrogram dan etinil estradiol 30 mikrogram
Pil ini diminum pada hari ke 5 haid setiap hari sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam
5. Pil mini (low dose continuous progesteron), adalah pil kontrasepsi yang hanya terdiri atas progesteron saja dalam dosis yang rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
6. Pil pagi (after morning pills), disebut juga kontrasepsi pasca coitus adalah pil berisi estrogen dosis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan coitus pada malam harinya.




E. CARA PEMAKAIAN PIL

1.       Bilamana mulai makan pil KB
a.       Pasca persalinan (post partum)
·         Mulai makan pil KB 30 – 40 hari pasca persalinan
·         Pakai cara lain dulu (kondom), baru setelah haid datang makan pil KB
·         Diberikan induksi haid, setelah terjadinya withdrawl bleeding, barulah mulai makan pil KB
b.       Pasca keguguran (post abortum)
·         Langsung makan pil KB
·         1 – 2 minggu post abortum
·         setelah haid pertama post abortum
c.       Pada tukar (ganti) jenis pil KB
d.       Pada waktu interval
2.       Bagaimana cara memulai makan pil KB
a.       untuk pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan pil pada hari ke-5 siklus haid lalu setiap hari 1 tablet diikuti tidak makan pil selama 6-7 hari
b.       untuk yang berisi 28 tablet mulai makan pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet setiap hari terus menerus.
3.       Bagaimana memilih pil KB yang sesuai
Dengan mengenali 3 tipe pada wanita dan mengetahui isi pil KB yang diberikan. Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe utama wanita :
·         Estrogenik, adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian estrogen, mereka peka terhadap estrogen.
·         Balanced, adalah wanita-wanita yang bersifat seimbang antara estrogenik dan progestogenik
·         Progestogenik, adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian progesteron, mereka peka terhadap progesterone.
Untuk mengenalinya dengan menanyakan pola haidnya memperhatikan bentuk fisik dan vital statistik tubuhnya dan melihat reaksi terhadap terapi hormonalnya yang lalu.
F. CARA KERJA PIL
·         Estrogen
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi, perjalanan sel telur atau implantasi. Disamping itu penambahan estrogen dalam pil kombinasi bertujuan untuk menjamin belangsungnya siklus haid dan mengurangi insidens breakthrough bleeding.
Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidak selalu dihambat oleh pil kombinasi yang mengandung estrogen 50 mikrogram atau kurang. Kalaupun daya preparat ini tinggi, itu adalah pengaruh progesteron disamping estrogen.
Implantasi ovum yang telah dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi seperti pada after morning pills yang diberikan pada pertengahan siklus haid karena akan menimbulkan efek anti progesteron, sehingga terjadi pertumbuhan endometrium yang menghambat implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian estrogen pasca konsepsi.
Estradiol yang dipakai dalam pil kombinasi adalah etinil estradiol atau mestranol (etinil estradiol – 3 – metil eter)
·         Progesteron
Fungsi progesteron adalah menyebabkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan. Namun dalam dosis tertentu yang diatur baik, progesteron mempunyai khasiat kontrasepsi anatara lain :
1.       lendir serviks mengalami perubahan menjadi lebih pekat (servical prop), sehingga penetrasi dan transportasi sperma selanjutnya lebih sulit
2.       kapasitasi sperma dihambat oleh progestron. Kapasitasi diperlukan oleh sperma untuk membuahi sel telur dan menembus rintangan disekeliling ovum
3.       jika progesteron diberikan sebelum konsepsi maka perjalanan ovum dalam tuba akan terhambat
4.       implantasi dihambat sebelum ovulasi. Walaupun ovulasi dapat terjadi, produksi progesteron dari korpus luteum akan berkurang, sehingga implantasi dihambat
5.       penghambatan ovulasi melalui fungsi hipothalamus- hipofisis – ovarium

G. KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi Utama :
·         Kehamilan; diketahui atau diduga
·         Tromboplebitis (riwayat atau masih diderita)
·         Gangguan tromboemboli (riwayat atau masih diderita)
·         Stroke (riwayat atau masih diderita)
·         Penyakit cerebrovaskuler (riwayat atau masih diderita)
·         Oklusi koroner atau serangan jantung (riwayat atau masih diderita)
·         Kerusakan hati, gangguan fungsi hati atau hepatitis akut
·         Tumor hati jinak atau ganas (riwayat atau masih diderita)
·         Neoplasia estrogen dependent (riwayat atau amsih diderita)
·         Perdarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosa
·         Karsinoma sistem reproduksi (riwayat atau masih diderita)
·         Migrain kepala klasik (dengan aura)


Kontraindikasi Relatif :
Berikan peringatan atau konsultasi ekstra serta buat keputusan yang bersifat individual terhadap wanita dengankondisi seperti ini :
·         Berusia lebih 35 tahun dan merokok
·         Hipertensi TD ³ 140/90 mmHg
·         DM
·         Asma
·         Penyakit jantung (riwayat atau masih diderita)
·         Penyakit ginjal (riwayat atau masih diderita)
·         Penyakit kandung empedu (riwayat atau masih diderita)
·         Lupus eritomatosus
·         Depresi (riwayat atau masih diderita)
·         Tindakan bedah tertentu dan membutuhkan immobilitas yang lama
·         Usia lebih 50 tahun
·         Karsinoma payudara diketahui/diduga

H. EFEK DARI PIL KB
            Efek jangka pendek
Sakit kepala, perubahan emosi, dan pendarahan. Pendarahan terjadi akibat kekurangan estrogen pada pertengahan pertama siklus dan kekurangan progesterone dipertengahan kedua siklus. Pendarahan bisa berhenti sendiri. Jika pendarahan terus berlanjut, hubungi dokter. Biasanya anda diminta memakai pil KB merk lain. Efek samping pil KB yang menyenangkan adalah menstruasi lebih cepat selesai, nyeri haid berkurang, dan  mengurangi kram. Mencegah anemia dan ovarian cysts.
            Efek jangka panjang
1.    Menyebabkan terjadinya pulmonary embolism dan serangan jantung atau stroke, khususnya bagi wanita yang mempunyai gangguan sistem peredaran darah.  
2.    Menambah migraen,  bagi yang sering migraen.
3.    Mempercepat tumbuhnya tumor, seiring bertambahnya hormon.  Namun pil KB dapat menurunkan sampai 50% resiko terjadinya cancer ovarium dan endometrium. 
4.    Menambah besarnya ukuran payudara dan berkurangnya produksi air susu, tapi tidak mengurangi kualitas ASI.
5.    Menyebabkan meningkatnya tumor liver. 
6.    Merubah dosis insulin, bagi yang menderita diabetes.
7.    Mengubah hasil tes kandungan glukosa darah. 
8.    Menyebabkan depresi, cepat marah dan cepat lelah. 
9.    Menambah gemuk
10. Menimbulkan bercak-bercak hitam di wajah
I. PIL YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Pil oral kombinasi : mengandung estrogen dan progestin.
2. Pil mini : hanya mengandung progestin.
Pil Oral Kombinasi
__________________
Estrogen dalam pil oral kombinasi : etinil estradiol dan mestranol. Dosis etinil estradiol 30-35 mcq.Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah kehamilan.
Progestin dalam pil oral kombinasi : noretindron , etindiol diasetat , linestrenol, noretinodel , norgestrel , levonogestrel, desogestrel  dan gestoden
Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan :
1. Kemasan 28 hari
7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.
2. Kemasan 21 hari
Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.
Mekanisme kerja pil oral kontrasepsi :
- Menghambat ovulasi
- Membuat endometrium menjadi media tidak  baik untuk implantasi.
- Lendir serviks menjadi kental.
- Menekan perkembangan telur yang telah diibuahi.
- Memperlambat transportasi ovum.
Kontra indikasi absolut pil oral kombinasi :
1. Tromboplebitis atau tromboemboli.
2. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
3. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
4. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
5. Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
6. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
7. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
8. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
9. Diketahui atau diduga hamil.
10. Gangguan fungsi hati.
11. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
Kontra indikasi relatif pil oral kombinasi :
1. Sakit kepala (migrain).
2. Disfungsi jantung atau ginjal.
3. Diabetes gestasional atau pre diabetes.
4. Hipertensi.
5. Depresi.
6. Varises.
7. Umur lebih 35 tahun, perokok berat
8. Fase akut mononukleosis.
9. Penyakit sickle cell.
10. Asma.
11. Kolestasis selama kehamilan.
12. Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.
13. Riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang
fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun.
14. Kolitis ulseratif.
Keuntungan pil oral kombinasi :
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Mudah digunakan.
5. Mudah dihentikan setiap saat.
6. Mengurangi perdarahan saat haid.
7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
9. Mengurangi insidens kista ovarium.
10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
11. Mengurangi karsinoma endometrium.
12. Mengurangi infeksi radang panggul.
13. Mengurangi osteoporosis.
14. Mengurangi rheumatoid artritis.
15. Mengurangi kehamilan ektopik.
Kerugian pil oral kombinasi :
1. Mahal
2. Penggunaan pil harus :
a. Minum pil setiap hari.
b. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
3. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
4. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
6. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
a. Amenorea, mual.
b. Rasa tidak enak di payudara
c. Sakit kepala.
d. Mengurangi ASI.
e. Berat badan meningkat.
f. Jerawat.
g. Perubahan mood.
h. Pusing.
i. Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun
bisa berbahaya khususnya buat perokok.
Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang tidak menyusui :
1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan
seksual, lebih baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun
sementara gunakan metode barier.
Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang menyusui :
1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara
penyusuan tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
- Kondom atau metode barier lain.
- Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
- Alat dalam rahim.
- Kontrasepsi mantap.
- Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis rendah
tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau
telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum
mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase
diminum pada hari pertama dari siklus haid.
5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan
tidak berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari.
6. Jika ada rasa mual, pening atau sakit kepala karena tubuh sedang
menyesuaikan diri dengan pil tersebut, biasanya perasaan tidak enak akan
menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil, cobalah minum pil saat
hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak menetap,
silahkan kembali ke klinik.
7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila
paket 21 pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari
paket baru.
8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik
untuk memeriksa kehamilan.
12. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering putus minum pil, sebaiknya pasien
dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lain.
13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar.
Pil Mini
________
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang. Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid.
Keuntungan pil mini :
- Sangat efektif apabila digunakan secara  benar.
- Tidak mempengaruhi air susu ibu.
- Nyaman, mudah digunakan.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
Kerugian pil mini :
- Mahal
- Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
- “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak teratur.
- Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
- Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan  mood, penambahan atau penurunan
berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat,
hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka)
sangat jarang.
- Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin
akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
- Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.
Kontraindikasi pil mini :
1. Wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Ada riwayat kehamilan ektopik.
3. Diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan
positif.
4. Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara.
5. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).
6. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas.
Mekanisme kerja pil mini :
1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
2. Mencegah ovulasi (15-40 %).
3. Mengubah motilitas tuba.
4. Perubahan pada endometrium sehingga lebih sulit terjadi implantasi ovum yang
telah dibuahi.
Cara minum pil mini :
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertamaatau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya
menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam)
sampai habis 1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama :
- Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum
pil segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.
- Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
- Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap
minum pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan
pertama. Atau bila mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka
konsul ke dokter.
5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini
- Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk
AIDS.
- Klien lupa minum pil.
- Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.
Contoh pil mini :
- Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.
- Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
- Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
- Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
- Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.


































ASUHAN KEPERAWATAN
PIL KB
A. PENGKAJIAN
1.       Biodata klien
2.       Alasan memilih pil sebagai kontrasepsi
3.       jangka waktu berapa lama
4.       jenis pil yang di pilih
5.       Pengalaman penggunaan kontrasepsi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
            Cemas berhubungan dengan koping individu tidak efektif
            Risiko pemenuhan nutrisi berlebihan berhubungan dengan peningkatan nafsu makan
            Risiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berlebih berhubungan dengan retensi      Na dan air
            Risiko hipertensi berhubungan dengan retensi Na dan air oleh tubulus distal
C. RENCANA KEPERAWATAN
1.Cemas berhubungan dengan koping individu tidak efektif
tujuan: Mengurangi kecemasan
intervensi: a. Dorong klien untuk mengekspresikan masalah dan rasa khawatir
b. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang menimbulkan anxietas
c. Ajarkan strategi penatalaksanaan stress

         rasional: a. Komunikasi terbuka, membantu mengembangkan hubungan saling percaya                                                 sehingga mengurangi stress dan anxietas
                        b. Stressor diidentifikasi sebelum dapat diselesaikan
                                        c. penurunan anxietas menurunkan sekresi asam klorida
                                2. Risiko pemenuhan nutrisi berlebihan berhubungan dengan peningkatan nafsu makan
         tujuan: Mempertahankan intake nutrisi sesuai kebutuhan (tetap adekuat)
         intervensi: Anjurkan klien makan sesuai porsi dan kebutuhan
Anjurkan klien untuk menggunakan pola makan sesuai dengan interval yang teratur
            rasional: Membatasi diri dari intake yang berlebih
Untuk mempertahankan asupan nutrisi tetap adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
3.       Risiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berlebih berhubungan dengan retensi Na dan air
tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
intervensi: Pertahankan pencatatan volume masuk dan keluar kumulatif keseimbangan cairan
Catat seri BB, bandingkan dengan pemasukan dan pengeluaran
Pertahankan distensi abdomen sehubungan dengan penurunan bising usus,       perubahan konsistensi feses, keluhan konstipasi
Awasi tanda-tanda vital
rasional: a, Pada kebanyakan kasus, jumlah aliran harus sama atau lebih dari jumlah yang dimasukkan, keseimbangan positif menunjukkan kebutuhan lebih lanjut
b, Seri BB adalah indikator akurat status volume cairan. Keseimbangan cairan positif dengan peningkatan BB menunjukkan retensi cairan
                    c, Distensi abdomen/konstipasi dapat mempengaruhi kelanjutan cairan
4. Risiko hipertensi berhubungan dengan retensi Na dan air oleh tubulus distal
tujuan: Tanda-tanda vital dalam keadaan normal (rata-rata)
intervensi:Ukur tekanan darah, catat adanya fluktuasi
Pantau frekuensi jantung dan iramanya
Pantau suhu tubuh, berikan suhu lingkungan yang nyaman
Catat masukan dan haluaran


E. EVALUSI
1.       perhatikan masalah apa yang terjadi pada pengguna pil
2.       pantau sejauh mana kenyamanan penggunaan pil
3.       ajarkan tata cara penggunaan pil yang baik & benar



F. HEALT EDUCATION
            Catatan-catatan untuk pemakaian Pil KB
o   Makanlah Pil pada waktu yang sama setiap hari (sore atau malam)
o   Setiap hari dilakukan kontrol apakah Pil kemarin sudah dimakan
o   Jika anda lupa, makanlah 2 Pil pada sore hari
o   Jika anda lupa 2 Pil, makanlah 2 Pil hari ini dan 2 Pil lagi keesokan harinya
o   Jika lupa makan 3 Pil, tunggulah selama 7 hari setelah hari makan Pil terakhir, kemudian mulailah makan Pil KB dari bungkus yang baru. Dalam jangkan waktu 1 minggu tidak makan Pil tadi pakailah cara kontrasepsi lain untuk melindungi diri anda dari kehamilan.
o   Jika anda lupa lebih dari 3 Pil, kemungkinan kegagalan (hamil) menjadi lebih besar
o   Anggaplah selalu bahwa bungkus pertama kurang aman
o   Jika terdapat bercak perdarahan (spotting), makanlah 2 Pil (dosis ganda) setiap hari selama 5 hari. Pil untuk penggandaan ini hendaknya diambil dari bungkus lain, supaya tidak mengganggu jadwal keteraturan memakan Pil
o   Jika dengan cara ini perdarahan tidak berhenti, segeralah berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
o   Withdrawal bleeding (haid), terjadi hari ketiga dan keempat setelah Pil kombinasi habis
o   Jika selama memakan Pil kontrasepsi timbul keluhan seperti kejang-kejang pada tungkai bawah, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan (visus), atau rasa nyeri/ sakit dada, maka segeralah konsultasi dengan petugas kesehatan






























DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth ; 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam ; 1998, Sinopsis Obstetri, Edisi 2, Jakarta : EGC
Varney, Helen; 2002, Buku Saku Bidan, Jakarta : EGC
Wiknjosastro, Hanifa ; 1997, Ilmu Kebidanan, Edisi ketiga, Jakarta : Yayasan bina
 pustaka Sarwono Prawirohardjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar